ini tentang kesombongan ku..
ku pikir dunia akan ada dalam genggaman ku, garis yang ada ditangan ku akan mampu ku pegang erat.. selamanya.., hingga aku lupa bahwa ada garis di luar genggaman itu yang mustahil untuk ku pegang.
ku juga pikir, betapa bahagia nya orang yang bisa memiliki dan menaklukkan hati ku, begitu baiknya aku di mata ku. aku lari dari nyata bahwa aku jauh dari apa yang disebut baik. aku bahkan tak mengerti batasan "kebaikan" itu sendiri, yang ku yakini aku akan lakukan apapun untuk menutup luka sesiapa yang ada dihidup ku, meskipun pada saat itu aku memiliki luka yang tak akan pernah bisa untuk disembuhkan..
aku mencoba jujur pada dunia ku, beginilah aku.. adakalanya mengerti dan ingin dimengerti..
tapi mengapa mereka tetap saja meninggalkan ku? aku merasa terzholimi, aku kehilangan harapan, bathin ku sakit, aku merasa dibuang pada saat mereka tahu "aku hanya sebatas itu". aku benci sekali dengan hidup, rasanya segalanya telah aku lakukan, setiap luka telah aku tahan, tapi mengapa bahagia itu tak kunjung datang? tak tahu bagaimana menjalani hari
kepalsuan,, semakin aku memikirkan dan mencoba untuk memperbaiki keadaan,, semakin buruk yang terjadi disekitar ku..
apakah segala yang telah aku berikan sebanding dengan yang aku dapatkan?
kepala ku terasa ingin lepas.. dan aku ingin mati!!
aku menangis dan berteriak " mereka jahat pada ku"
lalu diam..
aku mencoba menempatkan diri pada posisi mereka, dan aku juga menangis menyesali sikap ku, aku lalai pada tanggung jawab ku, tapi bukan kah aku telah merayu untuk dibimbing?
aku kembali berfikir, ah..seandainya mereka bisa memahami apa yang aku lakukan, pastilah tidak semarah ini,
mengapa mereka menuntut kesempurnaan sikap ku, sementara aku sudah bermohon tunjukkan arah yang akan ku lewati.
aku tak pernah ingin berusaha untuk membela AKU, tapi itulah hidup, selalu memiliki dua sisi, kata pepatah keduanya baik tergantng dari sudut mana menilainya.
kadang benci, rindu, dan terkadang ingin melepaskan,, namun satu hal yang pasti, aku benar-benar tak pernah menginginkan perpisahan, kenyataan nya, esok entahlah,, seperti apa..